Suku Aceh
Suku bangsa Aceh merupakan hasil pembauran beberapa bangsa pendatang dengan beberapa suku bangsa asli di Sumatera, yaitu Arab, India, Parsi, Turki, Melayu, Minangkabau, Batak, Nias, Jawa dan lain-lain. Asimilasi suku bangsa Aceh dengan suku bangsa lain malah melahirkan suku bangsa baru, yaitu suku bangsa Aneuk Jame dan Singkil. Daerah mereka biasa juga dijuluki Serambih Mekkah, Tanah Rencong, dan Bumi Iskandar Muda. Provinsinya sendiri mendapat status Daerah Istimewah sejak tahun 1959. Baca Lengkap :
Suku Alas
Kata Alas berasal dari bahasa Gayo yang berarti "tikar". Mungkin nama ini ada hubungannya dengan keadaan wilayah pemukiman orang Alas yang terbentang luas seperti tikar terkembang. Asal usul orang Alas menurut sebagian orang memang berasal dari Gayo, selain yang berasal dari migran suku bangsa Kluct, Batak, Melayu dan sebagainya. Suku ini tersebar di beberapa daerah di Aceh Tenggara, yaitu Babussalam, Bambel, Lawe Alas, Badar da Lawe Sigala-gala. Wilayah pemukiman mereka ini disebut juga Tanah Alas atau Lembah Alas. Masyarakat Alas di masa sekarang umumnya menganut Agama Islam. Bahasa Alas termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia yang terbagi lagi ke dalam beberapa dialek, seperti dialek Alas Hulu, dialek Alas Tengah, dan dialek Alas Hilir.
Suku Mantee
Suku Mantee merupakan suku yang mendiami daerah pedalaman Aceh dan diperkirakan termasuk dalam rumpun bangsa Melayu Proto. Pada saat ini, Suku Mantee terbilang hampir punah karena tercampur baurnya suku ini dengan suku bangsa pendatang yang telah menetap di Aceh beberapa waktu yang lalu.
Suku Boang
Suku Boang adalah suatu komunitas yang hidup dan bermukim relatif di daerah pinggiran sungai besar yang langsung bermuara ke laut Singkil, yaitu sungai Simpang Kanan dan Sungai Simpang Kiri dan secara teritorial berada dalam kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam Aceh. Di dalam kehidupan sehari-hari biasanya orang mengasosiasikan suku Boang ke dalam sub-suku Pakpak atau kadang kala disebut sebagi suku Pakpak Boang.
Suku Singkil
Suku Singkil adalah sebuah komunitas suku yang menempati wilayah kabupaten Singkil, yang berada di wilayah provinsi Aceh. Keberadaan suku Singkil masih menjadi perdebatan apakah termasuk rumpun suku Pakpak dari Puak Boang atau memang berdiri sendiri.
Suku Aneuk Jamee
Suku bangsa Aneuk Jamee atau Anak Jame ini bermukim di sekitar Kabupaten Aceh Selatan, Daerah Istimewah Aceh. Pada masa sekarang jumlah populasinya diperkirakan sekitar 14.000 jiwa, tersebar di empat kemukiman (kesatuan beberapa kampung menurut adat), yaitu Kemukiman Suaq, Kasiek Putieh, Panton Laweh dan Sedar. Aneuk Jamee dalam bahasa Aceh berarti "anak tamu" atau pendatang. Mereka diduga berasal dari masyarakat daerah Sao dan Pariaman di Minangkabau, Sumatera Barat, yang berimigrasi ke pesisir barat Aceh pada abad ke-17. Tidak heran jika bahasa Aneuk Jamee mirip dengan bahasa Minangkabau.
Suku Gayo
Suku bangsa ini berdiam di Kabupaten Aceh Tengah. Sebagian lain tinggal di Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Timur, terutama di sekitar Danau Laut Tawar, di sela-sela pegunungan Bukit Barisan, dan di sekitar Hulu Sungai Peureulak dan Jamboayee. Orang Gayo terbagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu Gayo Laut, Gayo Serbejadi, dan Gayo Kalul. Warga masyarakat Gayo Laut dan Gayo Deret berjumlah sekitar 108.000 jiwa, dan berdiam di Kabupaten Aceh Tengah. Gayo Lues atau Gayo Belang berjumlah sekitar 36.000 jiwa dan berdiam di Kabupaten Aceh Tenggara. Gayo Serbejadi atau Gayo Semamah dan Gayo Kalul berjumlah sekitar 6.000 jiwa, dan berdiam di Kabupaten Aceh Timur.
Suku Kahia
Suku Kahia adalah suatu kelompok masyarakat yang terdapat di daerah Boang yang berada di wilayah Aceh Selatan, yang menyebut diri mereka sebagai suku Kahia, atau suku Dairi Kahia, kadang-kadang disebut juga sebagai suku Pakpak Kahia.
Suku Kluet
Kata Kluet berasal dari Bahasa Aceh yang berarti "liar". Ada pula yang beranggapan bahwa kata itu berasal dari kata kalut, artinya "bertapa" atau mengasingkan diri ke dalam hutan. Menurut cerita pada zaman kejayaan Kesultanan Aceh dulu masyarakat ini adalah kelompok yang terisolasi. Pada masa sekarang mereka bermukim di Aceh Selatan, terutama di Kluet Utara dan Selatan. Menurut kesatuan teritorial genealogisnya orang Kluet terbagi ke dalam empat kemukiman, yaitu kemukiman Menggamat dan Sejahtera di Kluet Utara, lalu di kemukiman Makmur dan perdamaian di Kluet Selatan. Setiap kemukiman dikepalai oleh seorang Mukim (seperti di Aceh). Jumlah populasinya diperkirakan sekitar 15.000 jiwa.
Daftar Sejarah selanjutnya ----------Next----------.Kunjunggi juga :Tempat Wisata terpopuler Di Indonesia .
Baca : Tempat wisata di Dunia
0 Komentar untuk "101 Ragam Suku Di Provinsi Aceh"