Suku Dunia ~ Suku Bonerate berdiam atau menetap di pulau-pulau dari wilayah Bonerate di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Sebagian lagi berdiam di Pulau Karompa. Bahasa mereka tergolong ke dalam stok bahasa Muna-Buton dari kelompok bahasa Austronesia, dan terbagi lagi ke dalam dua dialek yaitu bonerate dan karompa.
Dibutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, untuk bisa beradaptasi, memahami dan menggunakan bahasa asli Bonerate yang sering kali diistilahkan dengan bahasa burung-burung atau yang dalam dialek bahasa Selayar, lebih sering disebut bahasa “jangan-jangan”.
Bonerate berasal dari dua suku kata “Bone” dan “Rate”. Artinya pasir diatas. Konon katanya penduduknya merupakan asli keturunan dari Buton. Bahkan kata salah seorang kepala dusun mereka bernama Asmoyan, nenek moyang mereka justru orang Madura.
Pulau Bonerate merupakan tempat yang sangat terpencil. Untuk mencapai Bonerate dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan, membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Bagian pertama dari perjalanan ini adalah dengan mengendarai kapal feri menuju Benteng di Pulau Selayar, dan kemudian menyewa kapal nelayan karena tidak ada transportasi umum ke Bonerate.
Kebanyakan diantara masyarakat pulau ini adalah kalangan tenaga pegawai negeri sipil daerah atau tenaga pegawai tidak tetap yang berprofesi sebagai tenaga pengajar, dokter puskesmas, suster, bidan, pegawai kecamatan, satuan polisi pamong praja, petugas UPT Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika, petugas lampu mercusuar dan aparat kepolisian yang mendapat penugasan di wilayah itu.
Namun dalam perkembangannya, tak sedikit pula penduduk pendatang yang kemudian menikah dan sampai beranak cucu di Pulau Bonerate. Sehingga dengan sendirimya, terjadilah perkawinan silang antara penduduk asli dengan penduduk dari luar daerah berstatus pendatang.
Tingkat pendidikan masyarakat Bonerate pada umumnya masih sangat rendah. Lebih dari setengah dari orang-orang tersebut tidak pernah mengenyam sekolah atau tidak menyelesaikan sekolah dasar. Tingkat pengangguran sangat tinggi dan tingkat pendapatan rendah. Fasilitas-fasilitas medis kurang, bahkan hanya ada dua klinik medis terapung yang dijalankan oleh pemerintah, yang keberadaannya bergantung pada cuaca. Fasilitas-fasilitas yang menarik untuk pariwisata, seperti dermaga, hotel, tersedianya listrik, air bersih, dan telekomunikasi belum ada di Benorate.
Agama Dan Kepercayaan Suku Bonerate
Mayoritas orang Bonerate adalah Muslim, tetapi juga dipengaruhi oleh kepercayaan animistis yang kuat. Pada dasarnya, mereka percaya bahwa roh yang berkuasa menghuni laut. Oleh karena itu, ketika angin ribut dan gelombang tinggi datang, orang-orang sering kali percaya bahwa penguasa laut ini sedang marah. Perayaan dan upacara-upacara keagamaan yang beragam ditujukan untuk menenangkan roh laut tersebut. Daftar Kebudayaan selanjutnya ----------Next----------.
Kunjunggi juga :Tempat Wisata terpopuler Di Indonesia .
Baca : Tempat wisata di Dunia
0 Komentar untuk "101 Sejarah Suku Bonerate"