Suku Dunia ~ Setelah yang lalu Suku Dunia membagikan kepada anda Ragam Suku Di Nusa Tenggara Timur dan pada kali ini Suku Dunia berkesempatakan untuk memberitahukan kepada anda Ragam Suku Di Nusa Tenggara Barat. Di bawah ini merupakan suku-suku besar atau suku bangsa besar yang banyak mendiami daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Suku Bayan
Suku Bayan merupakan suku masyarakat yang berada di Kabupaten Lombok Utara. Daerah wisata suku Bayan paling terkenal ialah Air Terjun Gile (Batu Ko' atau Batu Kerbau). Menurut cerita rakyat setempat, dulu Sendang Gile adalah tempat bidadari mandi jika sedang turun ke bumi. Pada zaman dahulu Bayan dipimpin oleh seorang Raja atau disebut Datu Bayan yang bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung, silsilah menyebutkan bahwa Raja Bayan bersaudara dengan tidak kurang dari 18 orang dari hasil perkawinannya dengan beberapa istri dan selir, saudara-saudara Raja Bayan kemudian menyebar dan beranak pinak ke seluruh pulau Lombok. Sejarah mencatat dari hasil perkawinan Raja Bayan dengan istri pertamanya mempunyai dua orang putra bergelar Pangeran Mas mutering jagad dan Pangeran Mas mutering langit kedua pangeran inilah yang kemudian meneruskan memerintah dan berkuasa di Bayan.
Suku Dompu
Suku ini berdiam di pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat dalam wilayah kabupaten Dompu dan tersebar dalam 4 kecamatan: Huu, Dompu, Kempo, dan Kilo. Kabupaten Dompu merupakan daerah berbukit-bukit dan daerah vulkanik. Suku Dompu hidup berdampingan dengan orang Donggo, Bima, Sasak, Melayu, Bugis, China, Arab, Bali, dan Timor. Bahasa mereka disebut Nggahi Mbojo. Mereka hidup dari pertanian, perkebunan, perikanan, beternak, berdagang, dan pegawai.
Suku Donggo
Suku Donggo (Dou Donggo) merupakan suku yang mendiami kecamatan Donggo kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat. Populasi suku Donggo diperkirakan lebih dari 20.000 orang. Istilah "donggo" atau lengkapnya "dou donggo" berarti "orang gunung". Suku Donggo sendiri terbagi dari 2 kelompok, yang dibedakan berdasarkan daerahnya, yaitu Donggo Ipa dan Donggo Ela. Daerah Donggo Ipa terletak di sebelah timur teluk Bima, sedangkan suku Donggo Ela terletak di sebelah barat teluk Bima. Perkampungan suku Donggo berada di pinggir jalan atau sungai. Suku Donggo ini merupakan penduduk pertama yang menghuni daerah Bima. Menurut peneliti bahwa suku Donggo ini memiliki bahasa dan adat istiadat yang berbeda dengan suku Bima (Dou Mbojo). Suku Donggo memiliki kesamaan dengan masyarakat daerah di Lombok bagian utara.
Suku Bima
Orang Bima berdiam di Kabupaten Bima yang terletak di Pulau Sumbawa, sebagian lagi berdiam di Kabupaten Dompu dan di Pulau Sangiang, di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah populasinya sekitar 400.000 jiwa. Bahasa Bima terdiri atas beberapa dialek, yaitu Bima, Bima Donggo, dan Sangiang. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan bahasa halus dan kasar.Mata Pencaharian utama masyarakat Bima adalah bercocok tanam di sawah dan perladangan berpindah (ngoho). Sebagian lagi hidup dari meramu hasil hutan (ngupalade'de) dan menangkap ikan.
Suku Sasak
Orang Sasak mendiami Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa Tenggara (Sunda Kecil). Jumlah populasinya sekitar 1,8 juta jiwa. Bahasa Sasak terdiri atas beberapa dialek, yaitu dialek Sasak Pejanggi, Sasak Selaparang, Sasak Bayan, Sasak Tanjong, Sasak Pujut, Sasak Sembalun, Sasak Tebango, dan Sasak Pengantap. Bahasa Sasak juga mengenal tingkatan bahasa, yaitu halus dalem, halus biasa, dan kasar (bahasa pasar).
Suku Sumbawa
Orang Sumbawa atau Semawa mendiami Kabupaten Sumbawa di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah populasinya sekitar 190.000 jiwa. Mereka menggunakan bahasa Semawa yang terdiri atas beberapa dialek, yaitu dialek Semawa, Semawa Taliwang, Semawa Baturotok atau Batulante, Ropang Suri, Selesek, Lebah, Dodo, Jeluar, Tanganam, Geranta dan Jeruweh. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal bentuk bahasa halus dan bahasa kasar.
0 Komentar untuk "Ragam Suku Di Nusa Tenggara Barat "