Suku Dunia ~ Suku Aborigin merupakan suku asli atau pribumi di benua Australia, mereka telah ada di benua tersebut sejak ratusan ribuan tahun yang lalu. Ciri khas dari mereka hampir sama dengan orang-orang di Papua karena wilayah Papua dan Benua Australia merupakan wilayah yang satu akibat dari pergeseran kerak bumi sehingga wilayah tersebut sekarang terpisah.
Yang menjadi perbedaan ciri khas suku Aborigin dan suku-suku lain disekitarnya ialah suku Aborigin mempunyai senjata berburu yang disebut dengan senjata Boomerang. senjata ini ketika digunakan untuk berburu saat dilempar jauh akan kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu kanguuru, babi di hutan atau di padang savanah. selain senjata ini suku Aborigin juga masih tetap menggunakan senjata lainnya seperti senjata tombak dan busur panah.
Dan pada saat musim dingin datang suku Aborigin menggunakan bahan pakaian yang terbuat dari kulit kanguruu dari hasil buruan mereka. Dalam kesehariannya suku aborigin tidak mengenal yang namanya bercocok tanam ataupun memelihara ternak, mereka lebih senang berburu di hutan dari pada melakukan hal itu, itulah sebabnya suku ini tidak pernah pergi jauh dari sumber air ataupun sungai. Dan tempat tinggal mereka masih bersifat sementara atau mereka selalu berpindah-pindah dalam menetap. Rumah mereka terbuat dari ranting-ranting pohon dan dedaunan yang disusun dengan rapi.
Kata Aborigin memiliki arti ‘paling awal dikenal’. Mereka memiliki budaya, warisan, dan sejarah yang berbeda dari kelompok-kelompok lain di seluruh dunia. Bahasa asli suku Aborigin Australia diketahui tidak terkait dengan salah satu bahasa di bagian lain dunia. Saat ini, hanya ada kurang dari 200 bahasa asli Australia yang digunakan. Ahli bahasa mempelajari bahasa Australia sebagai Pama Nyungan dan non-Pama Nyungan. Bahasa Pama-Nyungan mayoritas terdiri dari keluarga bahasa terkait, sedangkan yang tidak berhubungan dipelajari ahli sebagai bahasa non-Pama Nyungan. Kelompok bahasa tersebut diyakini sebagai hasil dari kontak yang lama dan intim. Sebuah fitur umum dari bahasa adalah bahwa mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim digunakan dan hanya digunakan di hadapan kerabat.
Kebudayaan Australia kaya akan tradisi seni Aborigin. Bentuk kesenian Aborigin mengingatkan kembali ke masa lebih dari ribuan tahun yang lalu. Seni pahat batuan dan lukisan kulit kayu menampilkan kehidupan Aborigin yang selaras dengan alam. Hubungan antara masyarakat Aborigin dan lingkungannya paling terlihat dalam penggunaan warna alami dalam lukisan yang sebagian besar terbuat dari oker (ochre).
Meskipun saat ini para seniman Aborigin modern masih meneruskan tradisi, tetapi mereka juga mulai mengadopsi material modern yang serbaguna. Selain memiliki pelanggan internasional, kesenian asli Aborigin juga menjadi sumber pendapatan yang besar untuk beberapa komunitas di Australia. Saat ini, sebagian besar suku Aborigin telah pindah ke kota. Namun mereka mengalami kesulitan kesehatan dan ekonomi, dengan indikator sosial yang buruk seperti pendidikan yang rendah, banyaknya pengangguran, serta kemiskinan yang tinggi. Proses urbanisasi ini lebih berdasarkan pada tekanan politik dibandingkan keinginan mereka sendiri.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania.
Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%. Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborigin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna atau hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Yang menjadi perbedaan ciri khas suku Aborigin dan suku-suku lain disekitarnya ialah suku Aborigin mempunyai senjata berburu yang disebut dengan senjata Boomerang. senjata ini ketika digunakan untuk berburu saat dilempar jauh akan kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu kanguuru, babi di hutan atau di padang savanah. selain senjata ini suku Aborigin juga masih tetap menggunakan senjata lainnya seperti senjata tombak dan busur panah.
Dan pada saat musim dingin datang suku Aborigin menggunakan bahan pakaian yang terbuat dari kulit kanguruu dari hasil buruan mereka. Dalam kesehariannya suku aborigin tidak mengenal yang namanya bercocok tanam ataupun memelihara ternak, mereka lebih senang berburu di hutan dari pada melakukan hal itu, itulah sebabnya suku ini tidak pernah pergi jauh dari sumber air ataupun sungai. Dan tempat tinggal mereka masih bersifat sementara atau mereka selalu berpindah-pindah dalam menetap. Rumah mereka terbuat dari ranting-ranting pohon dan dedaunan yang disusun dengan rapi.
Kata Aborigin memiliki arti ‘paling awal dikenal’. Mereka memiliki budaya, warisan, dan sejarah yang berbeda dari kelompok-kelompok lain di seluruh dunia. Bahasa asli suku Aborigin Australia diketahui tidak terkait dengan salah satu bahasa di bagian lain dunia. Saat ini, hanya ada kurang dari 200 bahasa asli Australia yang digunakan. Ahli bahasa mempelajari bahasa Australia sebagai Pama Nyungan dan non-Pama Nyungan. Bahasa Pama-Nyungan mayoritas terdiri dari keluarga bahasa terkait, sedangkan yang tidak berhubungan dipelajari ahli sebagai bahasa non-Pama Nyungan. Kelompok bahasa tersebut diyakini sebagai hasil dari kontak yang lama dan intim. Sebuah fitur umum dari bahasa adalah bahwa mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim digunakan dan hanya digunakan di hadapan kerabat.
Kebudayaan Australia kaya akan tradisi seni Aborigin. Bentuk kesenian Aborigin mengingatkan kembali ke masa lebih dari ribuan tahun yang lalu. Seni pahat batuan dan lukisan kulit kayu menampilkan kehidupan Aborigin yang selaras dengan alam. Hubungan antara masyarakat Aborigin dan lingkungannya paling terlihat dalam penggunaan warna alami dalam lukisan yang sebagian besar terbuat dari oker (ochre).
Meskipun saat ini para seniman Aborigin modern masih meneruskan tradisi, tetapi mereka juga mulai mengadopsi material modern yang serbaguna. Selain memiliki pelanggan internasional, kesenian asli Aborigin juga menjadi sumber pendapatan yang besar untuk beberapa komunitas di Australia. Saat ini, sebagian besar suku Aborigin telah pindah ke kota. Namun mereka mengalami kesulitan kesehatan dan ekonomi, dengan indikator sosial yang buruk seperti pendidikan yang rendah, banyaknya pengangguran, serta kemiskinan yang tinggi. Proses urbanisasi ini lebih berdasarkan pada tekanan politik dibandingkan keinginan mereka sendiri.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania.
Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%. Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborigin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna atau hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
0 Komentar untuk "Sejarah Suku Aborigin Di Benua Australia"