Suku Dunia ~ Suku Akha adalah salah satu suku bangsa yanng ada di Thailand lebih tepatnya hidup di daerah pegunungan Chiang Mai dan Chiang Rai. Suku ini memang merupakan masyarakat adat suku bukit yang tersebar di desa-desa kecil, selain itu suku Akha juga dapat ditemukan di Burma, Laos, serta provinsi Yunnan di Cina, di daerah ini mereka menjadi etnis minoritas.
Suku Akha diduga berasal dari Cina yang melakukan migrasi ke Asia Tenggara. Perang sipil yang terjadi di Burma serta Laos mengakibatkan meningkatnya jumlah imigran suku Akha di provinsi utara Thailand. Keberadaan suku Akha di Thailand diabadikan dalam tulisan oleh pangeran Shan Kengtung yang menjelaskan bahwa orang Akha pindah ke Thailand dari Burma sejak awal tahun 1860-an, akibat dari adanya perang sipil beberapa dekade di Burma (Myanmar). Jumlah penduduk suku Akha saat ini kurang lebih sekitar 400.000 jiwa. Hal ini telah terjadi penurunan penduduk suku Akha, diduga penyebabnya adalah situasi ekologi serta ekonomi yang memburuk di daerah pegunungan.
Suku Akha diduga berasal dari Cina yang melakukan migrasi ke Asia Tenggara. Perang sipil yang terjadi di Burma serta Laos mengakibatkan meningkatnya jumlah imigran suku Akha di provinsi utara Thailand. Keberadaan suku Akha di Thailand diabadikan dalam tulisan oleh pangeran Shan Kengtung yang menjelaskan bahwa orang Akha pindah ke Thailand dari Burma sejak awal tahun 1860-an, akibat dari adanya perang sipil beberapa dekade di Burma (Myanmar). Jumlah penduduk suku Akha saat ini kurang lebih sekitar 400.000 jiwa. Hal ini telah terjadi penurunan penduduk suku Akha, diduga penyebabnya adalah situasi ekologi serta ekonomi yang memburuk di daerah pegunungan.
Mata Pencaharian Suku Akha
Suku Akha bertahan hidup dari bercocok tanam. Mereka menanam kedelai dan sayuran, tetapi beras adalah tanaman yang mendominasi. Mereka menanam padi kering, hanya dengan memanfaatkan sistem pengairan dari curah hujan, akan tetapi mereka juga menampung air untuk pengairan. Suku Akha jika ditinjau terlibat dengan pertanian opium akan tetapi hal ini mengalami penurunan yang drastis setelah pemerintah Thailand melarang penanaman opium. Selain dengan bercocok tanam, mereka juga memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan berburu makanan pokok yang biasa mereka makan, seperti ikan, burung dan ulat bambu. Suku Akha tidak menggunakan kompor ketika memasak, mereka menggunakan tungku yang biasa disebut Jacugu.
Penggunaan Bahasa Dalam Suku Akha
Masyarakat Akha sehari-hari berkomunikasi menggunakan bahasa Lolo atau Yi yang merupakan rumpun bahasa Tibeto-Burman. Bahasa Akha sangat erat kaitannya dengan bahasa Lisu dan bahasa Lahu. Hal ini diduga bahwa suku Akha memiliki kaitan yang sangat erat dengan suku pemburu Lolo, suku yang pernah menjadi penguasa di dataran Paoshan dan Teinchung sebelum terjadi invasi Dinasti Ming (AD 1644) di Yunnan, Cina.
Kekeluargaan Dan Kekerabatan Dalam Suku Akha
Suku Akha tidak terlalu ketat dala sistem dari kelas sosial dan dianggap egaliter. Orang yang dihormati dalam suku Akha didasarkan atas usia serta pengalaman. Hubungan kekerabatan didasarkan pada garis keturunan patrilineal dan pernikahan pada suku Akha mengikat di dalam dan antar komunitas. Struktur desa suku Akha sangat bervariasi tergantung jarak tempat suku Akha dengan kota modern.
Agama Dan Kepercayaan Suku Akha
Agama asli suku Akha, digambarkan sebagai campuran dari animisme dan leluhur. Disini penekanannya terletak pada hubungan mereka dengan tanah serta tempat mereka di dunia alam dan siklus kehidupan. Suku Akha sangat menekankan kegiatan ritual pada kehidupan sehari-hari serta ikatan keluarga yang kuat. Suku Akha memiliki sebuah gerbang kayu khas yang diukir dan gerbang kayu ini dipercaya dijaga oleh roh yang bertugas menjaga suku mereka. Gerbang ini disebut dengan Guardian Spirit, yang dilengkapi dengan macam-macam patung kayu yang berbentuk sepasang pria dan wanita. Masyarakat suku Akha masih sangat percaya terhadap hal-hal yang supranatural dan berimplikasi pada aturan kehidupan mereka.
0 Komentar untuk "Sejarah Suku Akha Di Thailand"