Suku Dunia ~ Suku Viking adalah suku dari skandinavia yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang, peladang, atau sebagai perompak di lautan maupun di daratan Eropa. Di tempat-tempat yang lebih dingin di Skandinavia, mereka lebih banyak bergantung pada berburu binatang, memancing, dan berburu ikan paus.
Para saudagar Viking tinggal di wilayah yang lebih besar, dan dari sana mereka melayari rute perdagangan Eropa dengan kapal-kapal layar mereka yang tangguh. Nenek moyang bangsa Viking adalah orang-orang Jerman yang, sekitar 2.000 tahun sebelum era Viking, mulai bermigrasi dari Eropa sebelah barat laut ke Denmark, Norwegia, dan Swedia—Skandinavia. Suku Viking juga adalah suku yang terkenal berwatak keras, petualang, tidak takut mati, dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi mereka, itulah sebabnya kebanyakan dari mereka menjadi perompak.
Para saudagar Viking tinggal di wilayah yang lebih besar, dan dari sana mereka melayari rute perdagangan Eropa dengan kapal-kapal layar mereka yang tangguh. Nenek moyang bangsa Viking adalah orang-orang Jerman yang, sekitar 2.000 tahun sebelum era Viking, mulai bermigrasi dari Eropa sebelah barat laut ke Denmark, Norwegia, dan Swedia—Skandinavia. Suku Viking juga adalah suku yang terkenal berwatak keras, petualang, tidak takut mati, dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi mereka, itulah sebabnya kebanyakan dari mereka menjadi perompak.
Masyarakat pada masa itu pada umumnya sangat takut dengan serangan kilat dan kebrutalan Suku Viking, sebuah doa dari mereka, “Selamatkan kami Tuhan, dari kemarahan Norsemen (Suku Viking). Mereka kerap memporakporandakan tanah kami. Mereka membunuh anak-anak dan wanita kami”. Para Viking membanggakan diri atas keberanian mereka saat berperang, sebagian besar berperang dengan berjalan kaki dan membawa pedang, tombak, serta kapak.
Sedangkan para petingginya menggunakan kuda perang. Pasukan “pengejut” yang disebut berserker memimpin serangan.Berserk adalah suku Norse dengan ciri khas ‘tanpa mengenakan baju perang besi’ dengan tampang yang bengis dan tubuh yang kekar, serta sifatnya yang brutal. Sebelum berperang mereka menjadi gila bertempur dengan mabuk dan narkotika serta mempercayakan pada Dewa mereka, Odin, agar mereka tetap selamat.
Kata Viking dipakai akhir-akhir ini saja, masyarakat pada waktu itu menyebut mereka Norsemen. Kata tersebut mungkin berasal dari Vik, sebuah Kota pusat perompak di Norwegia. Ketika para Norsemen pergi ’sebagai seorang Viking’, berarti mereka bertarung sebagai seorang perompak. Bangsa Viking Swedia yang menetap di Eropa Timur mungkin disebut sebagai Runs, dan jadilah Rusia sebagai nama mereka. Di Eropa Timur, kapal Suku Bangsa Viking membawa mereka sampai ke pedalaman dan menyusuri berbagai sungai. Mereka bertualang sangat jauh sampai ke daerah Rusia dan Ukraina, kadang-kadang merampok menyisir Konstantinopel, yang sering disebut Miklagard atau Kota Besar.
Di akhir masa kejayaannya, suku bangsa Viking telah menghasilkan sejumlah negara politis baru yang diperintah oleh dinasti-dinasti Skandinavia. Namun, mereka tidak menjadi orang asing untuk waktu yang lama, karena banyak orang Viking akhirnya berasimilasi dengan kebudayaan baru mereka, bahkan dalam hal agama. Misalnya, seorang kepala suku bangsa Viking bernama Rollo, yang menaklukkan suatu daerah di wilayah pesisir Prancis yang disebut Normandia (artinya ”Negeri Orang North”, atau Orang Nor), pindah agama menjadi Katolik. Salah seorang keturunannya adalah William, Duke of Normandy. Setelah pertempuran di Hastings pada tahun 1066, antara keturunan orang-orang Viking Inggris dan keturunan Nor, Duke William yang berkemenangan ditakhtakan sebagai raja Inggris.
William segera menangkal semua pengaruh orang Skandinavia di Inggris dan memperkenalkan suatu zaman feodal baru yang mencakup sistem pemerintahan, sistem kepemilikan tanah, dan sistem ekonomi Prancis abad pertengahan. Oleh karena itu, ”jika ada tanggal yang harus dipilih untuk menandai berakhirnya Era Viking”, kata buku The Vikings, oleh Else Roesdahl, ”itu pastilah tahun 1066”. Era Viking dimulai pada sekitar tahun 800 M. Selain itu, pada abad ke-11, kerajaan-kerajaan Viking di Skandinavia mengubah diri menjadi negara-negara merdeka.
Tiga abad sejarah Viking sarat dengan aksi. Namun, citra Viking sebagai bangsa yang tidak lebih dari bangsa barbar yang suka menyerang dengan pedang dan kapak bukanlah citra keseluruhannya. Mereka juga terbukti dapat beradaptasi dengan menjajah negeri-negeri yang jauh dan bahkan membaur dengan kebudayaan setempat. Sebagai petani, mereka menetap menjadi penduduk permanen, dan sebagai penguasa, mereka menduduki takhta asing. Ya, bangsa Viking tidak hanya terbukti sebagai penguasa lautan dan pedang tetapi juga pertanian dan politik.
0 Komentar untuk "Sejarah Suku Bangsa Viking Di Eropa"