Suku Dunia ~ Suku Kyrgyz merupakan salah satu suku nomaden (hidup berpindah-pindah) dan berburu menggunakan elang emas. Suku Kyrgyz pun gemar berburu dan karena itu elang emas jadi sahabat terbaik mereka. Setiap laki-laki dari suku ini wajib memelihara burung tersebut. Sejak usia 13 tahun, mereka mulai menangkap dan menaklukkan sang elang. Tradisi memelihara burung elang emas ini masih berlangsung hingga sekarang. Suku ini juga menggelar perhelatan Festival Elang Emas setiap tahun di Bayan-Olgii Aimag, Mongolia.
Dalam festival yang berlangsung selama 3 hari itu, setiap laki-laki Suku Kyrgyz mesti memperlihatkan kehebatan burung elang emas mereka dalam kompetisi berburu. Sekitar 2.000-an tahun lalu suku ini hidup berpindah dari Dataran Tinggi Siberia ke arah selatan bersama dengan bangsa Mongol dan Turki dengan menunggang kuda. Suku Kyrgyz sekarang ada di belantara Afghanistan, di perbatasan negara Kazakhstan, di puncak gunung-gunung tinggi Uzbekistan dan menyebar di berbagai wilayah Asia Tengah lainnya. Mata pencaharian sehari-hari suku Kyrgyz ialah menggembala hewan ternak seperti domba, kambing, dan kuda. Sementara itu para wanita bekerja di ladang dan bertani gandum, kentang, dan buah-buahan.
Dalam festival yang berlangsung selama 3 hari itu, setiap laki-laki Suku Kyrgyz mesti memperlihatkan kehebatan burung elang emas mereka dalam kompetisi berburu. Sekitar 2.000-an tahun lalu suku ini hidup berpindah dari Dataran Tinggi Siberia ke arah selatan bersama dengan bangsa Mongol dan Turki dengan menunggang kuda. Suku Kyrgyz sekarang ada di belantara Afghanistan, di perbatasan negara Kazakhstan, di puncak gunung-gunung tinggi Uzbekistan dan menyebar di berbagai wilayah Asia Tengah lainnya. Mata pencaharian sehari-hari suku Kyrgyz ialah menggembala hewan ternak seperti domba, kambing, dan kuda. Sementara itu para wanita bekerja di ladang dan bertani gandum, kentang, dan buah-buahan.
Suku Kyrgyz hidup di rumah portabel dengan rangka kayu yang mudah dibongkar pasang. Walau mereka tak berhenti berpindah, rumah itu tetap dibagi jadi dua sisi ketika dibangun ulang. Sebelah kiri adalah sisi pria, yang memuat peralatan berburu dan memancing. Sementara sebelah kanan adalah sisi wanita, yang sekaligus jadi tempat peralatan masak dan menjahit. Alih-alih tempat tidur, suku Kyrgyz beristirahat di sebuah kasur tipis yang mudah digulung dan dibawa. Jika kedatangan tamu, kasur ini pula yang digelar sebagai alas duduk sang tamu. Para wanitanya lalu akan menyiapkan masakan dari daging domba, sayuran rebus, serta menyuguhkan 'Koumiss' alias susu kuda yang difermentasi. Seperti bangsa Asia Tengah lainnya, suku Kyrgyz tak bisa lepas dari produk susu.
Orang-orang suku Kyrgyz biasa berburu kelinci, rubah, bahkan serigala. Tak hanya sebagai konsumsi, mangsa ini juga biasa diambil kulit dan bulunya untuk dijadikan mantel. Penting untuk menghangatkan diri dari udara pegunungan yang menggigit kulit. Makanan pokok orang Kyrgyz adalah kentang, bawang, dan kol karena hanya tanaman macam itu yang bisa tumbuh di daerah pegunungan. Alkohol juga menjadi sebuah masalah serius yang mendominasi kehidupan banyak orang Kyrgyz. Bukanlah hal yang aneh bagi sebagian mereka untuk mengadakan pesta minuman keras selama berhari-hari.
Pernikahan Dalam Suku Kyrgyz
Dalam hal pernikahan, orang Kyrgyz diatur oleh orang tua mereka. Mempelai pria memberikan hadiah-hadiah istimewa seperti kambing panggang kepada mempelai wanita sebagai bagian dari proses lamaran. Tradisi yang cukup menarik adalah ketika pasangan yang hendak menikah diikat di tengah-tengah lingkaran keluarga mempelai wanita. Mereka dilepaskan hanya setelah keluarga mempelai pria memohon ampunan dan memberikan hadiah kepada keluarga mempelai wanita. Pasangan itu kemudian menikah di sebuah upacara pernikahan muslim.
Agama dan Kepercayaan Suku Kyrgyz
Orang Kyrgyz mengaku sebagai masyarakat muslim, meski akar tradisi keislaman mereka tidak begitu kuat. Islam juga baru diterima oleh suku Kyrgyz sejak seratus tahun terakhir ini saja. Hal ini menjelaskan kenapa tradisi Islam belum menyatu dengan budaya orang Kyrgyz. Sebagai contoh, mereka tidak memiliki Masjid dan tidak akrab dengan hari raya umat muslim. Ada juga dugaan bahwa hanya sedikit saja orang Kyrgyz yang benar-benar mengerti doktrin dasar agama Islam. Meski mayoritas orang Kyrgyz mengaku sebagai pemeluk Islam, mereka tetap meneruskan tradisi lama berupa praktik-praktik penyembahan roh leluhur. Mungkin inilah alasan utama kenapa orang Kyrgyz sulit untuk menganut Islam secara ketat.
0 Komentar untuk "Sejarah Suku Kyrgyz Di Asia Tengah"